1. Limbah Industri Pangan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtyqNMiMhtnewNhWQeolrtcDup9Axe0ap4PFm6VUk3owVMBs64CGlsk-RBFhBN6U1jVIaUl_dcUmDag3vAENLMXoeeq1UE8aC-GrU98JW9BC3CjZex1GnZEVgiMwwCO3VPHHPHmBgePrxm/s200/h13.jpg)
Air
buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan
Biological Oxygen Demand ( BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti
tanah, larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang
langsung ke suatu perairan akibatnya menganggu seluruh keseimbangan
ekologik dan bahkan dapat menyebabkan kematian ikan dan biota perairan
lainnya.
2. Limbah Industri Kimia & Bahan Bangunan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgieoarS-zJIaJbWNvRgnc7OUt2o_0rXqENy1fCVNKTX3oSZJmiyeVxOqfdD2CsAZq5garBz-zzmtvjErSxW-mXFrZQL0w9zYCe0FWZBXz3X-InO0mR8YoClEfv9hSwKpopZ6wsulfyV0Fl/s200/limbah.jpg)
Industri
ini mempunyai limbah cair selain dari proses produksinya juga, air sisa
pencucian peralatan, limbah padat berupa onggokan hasil perasan,
endapan Ca SO4, gas berupa uap alkohol. kategori limbah industri ini
adalah llimbah bahan beracun berbahayan (B3) yang mencemari air dan
udara.
Gangguan terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan efek bahan kimia toksik :
1. Keracunan yang akut, yakni keracunan akibat masuknya dosis tertentu
kedalam tubuh melalui mulut, kulit, pernafasan dan akibatnya dapat
dilihat dengan segera, misalnya keracunan H2S, Co dalan dosis tinggi.
Dapat menimbulkan lemas dan kematian. Keracunan Fenal dapat menimbulkan
sakit perut dan sebagainya.
2. Keracunan kronis, sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh dalam dosis yang kecil tetapi terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh, sehingga efeknya baru terasa dalam jangka panjang misalnya keracunan timbal, arsen, raksa, asbes dan sebagainya.
2. Keracunan kronis, sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh dalam dosis yang kecil tetapi terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh, sehingga efeknya baru terasa dalam jangka panjang misalnya keracunan timbal, arsen, raksa, asbes dan sebagainya.
Industri
fermentasi seperti alkohol disamping bisa membahayakan pekerja apabila
menghirup zat dalam udara selama bekerja apabila tidak sesuai dengan
Threshol Limit Valued (TLV) gas atau uap beracun dari industri juga
dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar.
3. Limbah Industri Sandang Kulit & Aneka
Sektor
sandang dan kulit seperti pencucian batik, batik printing, penyamakan
kuit dapat mengakibatkan pencemaran karena dalam proses pencucian
memerlukanair sebagai mediumnya dalam jumlah yang besar. Proses ini
menimbulkan air buangan (bekas Proses) yang besar pula, dimana air
buangan mengandung sisa-sisa warna, BOD tinggi, kadar minyak tinggi dan
beracun (mengandung limbah B3 yang tinggi).
4. Limbah Industri Logam & Ekektronika.
Bahan
buangan yang dihasilkan dari industr besi baja seperti mesin bubut, cor
logam dapat menimbulkan pemcemaran lingkungan. Sebagian besar bahan
pencemarannya berupa debu, asap dan gas yang mengotori udarasekitarnya.
Selain pencemaran udara oleh bahan buangan, kebisingan yang ditimbulkan
mesin dalam industri baja (logam) mengganggu ketenangan sekitarnya.
kadar bahan pencemar yang tinggi dan tingkat kebisingan yang berlebihan
dapat mengganggu kesehatan manusia baik yang bekerja dalam pabrik maupun
masyarakat sekitar.
Walaupun
industri baja/logam tidak menggunakan larutan kimia, tetapi industri
ini memcemari air karena buanganya dapat mengandung minyak pelumas dan
asam-asam yang berasal dari proses pickling untukmembersihkan bahan
plat, sedangkan bahan buangan padat dapat dimanfaatkan kembali.
Bahaya
dari bahan-bahan pencemar yang mungkin dihaslkan dari proses-proses
dalam industri besi-baja/logam terhadap kesehatan yaitu :
1. Debu, dapat menyebabkan iritasi, sesak nafas
2. Kebisingan, mengganggu pendengaran, menyempitkan pembuluh darah, ketegangan otot, menurunya kewaspadaan, kosentrasi pemikiran dan efisiensi kerja.
3. Karbon Monoksida (CO), dapat menyebabkan gangguan serius, yang diawali dengan napas pendek dan sakit kepala, berat, pusing-pusing pikiran kacau dan melemahkan penglihatan dan pendengaran. Bila keracunan berat, dapat mengakibatkan pingsan yang bisa diikuti dengan kematian.
4. Karbon Dioksida (CO2), dapat mengakibatkan sesak nafas, kemudian sakit kepala, pusing-pusing, nafas pendek, otot lemah, mengantuk dan telinganya berdenging.
5. Belerang Dioksida (SO2), pada konsentrasi 6-12 ppm dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan, peradangan lensa mata (pada konsentrasi 20 ppm), pembengkakan paru-paru/celah suara.
6. Minyak pelumas, buangan dapat menghambat proses oksidasi biologi dari sistem lingkungan, bila bahan pencemar dialirkan keseungai, kolam atau sawah dan sebagainya.
7. Asap, dapat mengganggu pernafasan, menghalangi pandangan, dan bila tercampur dengan gas CO2, SO2, maka akan memberikan pengaruh yang nenbahayakan seperti yang telah diuraikan diatas.
2. Kebisingan, mengganggu pendengaran, menyempitkan pembuluh darah, ketegangan otot, menurunya kewaspadaan, kosentrasi pemikiran dan efisiensi kerja.
3. Karbon Monoksida (CO), dapat menyebabkan gangguan serius, yang diawali dengan napas pendek dan sakit kepala, berat, pusing-pusing pikiran kacau dan melemahkan penglihatan dan pendengaran. Bila keracunan berat, dapat mengakibatkan pingsan yang bisa diikuti dengan kematian.
4. Karbon Dioksida (CO2), dapat mengakibatkan sesak nafas, kemudian sakit kepala, pusing-pusing, nafas pendek, otot lemah, mengantuk dan telinganya berdenging.
5. Belerang Dioksida (SO2), pada konsentrasi 6-12 ppm dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan, peradangan lensa mata (pada konsentrasi 20 ppm), pembengkakan paru-paru/celah suara.
6. Minyak pelumas, buangan dapat menghambat proses oksidasi biologi dari sistem lingkungan, bila bahan pencemar dialirkan keseungai, kolam atau sawah dan sebagainya.
7. Asap, dapat mengganggu pernafasan, menghalangi pandangan, dan bila tercampur dengan gas CO2, SO2, maka akan memberikan pengaruh yang nenbahayakan seperti yang telah diuraikan diatas.
0 komentar on "Dampak Limbah ..."
Posting Komentar